Sabtu, 08 Oktober 2011

KONSEP PENILAIAN  KELAS

A.  Pengertian Penilaian Kelas
            Penilaian kelas merupakan salah satu hal penting dalam Kurikulum Berbasis Komopetensi (KBK). Dimana penilaian kelas adalah suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil balajar siswa, berdasarkan kemajuan belajar bsiswa tesebut sehingga didadapat suatu gambaran kemampuan siswa sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan oleh kurikulum.
            Penilaian kelas ini dapat dilakukan lewat berbagai cara, seperti tes tertulis, penilaian kerja siswa melalui pengumpulan hasil belajar siswa ataupun penilian unjuk kerja siswa.
            Jadi dapat disimpulkan juga bahwa, penilaia kelas dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan informasi berdasarkan bukti-bukti yang menunjukan pencapaian hasil belajar siswa.

B.  Prinsip-Prinsip Penilaian Kelas
      Prinsip-prinsip umum :
      1.   Validitas  
             Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian yang digunakan sesuai dengan apa yang seharusnya dinilai, dimana alat tersebut haru stepat dan dipercaya.
      2.    Reliabilitas
             Penilaian reliabilitas (terpercaya) memungkinkan pertimbangan yang dapat dpercaya dan menjamin kosistensi.
      3.    berorientasi pada kompetensi
             Dalam melaksakan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi atau kemampuan siswa bukan pada penguasaan materi atau pengetahuan siswa tersebut.
       4.   keseluruhan
             Penilaian yang harus dilaksanakan secara menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan lat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan siswa, sehingga tegambar suatu kemampuan siswa.
       5.   objektivitas
             Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. oleh kerena itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dipahami siswa, dan menerapkan criteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka (skor) terhadap hasil belajar siswa.
       6.   mendidik
             Memberikan sumbangan positif terhadap hasil belajar siswa, dinyatakan dan dirasakan sebagai penghargaaan yang memotivasi bagi siswa yang berhasil dan menjadi pemicu semagat untuk meningkatakan hasil belajar yang kurang berhasil.
       7.   berkesinambungan
             Penilaian harus dilakukan secara berencana, bertahap, teratur terus-menrus dan berkesinambungan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar siswa.
       8.   bermakna
             Penilaian hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

             Prinsip-Prinsip Khusus
1.    Jenis penilaian yang digunakan harus memberikan kesempatan terbaik bagi siswa untuk menunjukan apa yangmereka ketahui dan pahami, serta medemonstrasikan kemampuannya.
2.    Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur penilian dan pencatatan secara tepat.

       C. Peranan Penilaian Kelas  
            Adapun peranan penilaian kelas adalah sebagai berikut :
            1.  Sebagai grading, penilaian berperan untuk mentukan atau membedakan hasil  kerja   siswa dengan siswa lain sehingnga lebih mengacu pada penilaian acuan norma.
             2.   Sebagai alat seleksi, penilaian berperan untuk mentukan seseorang dapat masuk atau tidak di sekolah tertentu.
             3.   peranan penilaian untuk menggambarkan sejauh mana seorang siswa telah menguasai kompetensi.
             4.   Sebagai bimbingan, penilaian berperan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dalam rangka membantu siswa mamahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian atau penjurusan.
             5.   sebagai alat diagnosis, penilaian berperan medapatkan informasi yang dapat memprediksi bagaimana kinerja siswa pada jenjang berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai. 
             Jadi, peran penilaian kelas adalah memberikan masukan informasi tentang belajar siswa sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.
    
   D.  Hubungan antara Penilaian Kelas dan KBK
            Untuk dapat mengetahui hubungan tersebut, maka perlu mengamati pebedaan antara kurikulum berbasis materi dan KBK.
            Dari segi input proses belajar- mengajar (PBM), alat, baha, dan sumber belajar dicantumkan dalam kurikulum berbasis meteri (dalam kurikulum 1975, 1984, dan 1994), sedangkan hal ini dapat dicantumkan dalam KBK. Dari segi proses, daftar kegiatan belajar dicantumkan dalam kurikulum 1984 dan 1994, sedangkan dalam KBK kegiatan ini dicantumkan. Dari segi output, hasil belajar diharapakan tidak dicantumkan dalam kurikulum 1975, 1984, dan 1994, sedangkan dalam KBK yang dicantumkan hanyalah output berupa hasil belajar yang berdampak.
            Hasil belajar yang berdampak yaitu dampak terhadap kegiatan belajar selanjutnya pada mata pelajaran lain, kegiatan belajar pada jenjang pendidika yang lebuh tinggi, atau terhadap aktivitas dalam dunia kerja da dalam kehidupan di masyarakat.contoh hasil belajar yng berdampak :
                         Membaca peta
                         Menulis puisi
                         Menghitung                                                   
                         Mengukur
                         Menggambarkan rancangan bangunan, dll
                                    Dalam KBK hasil belajar yang berdampak dirumuskan pada tingkat yang paling umum sampai paling khusus, mulai dari rumusan kompetensi tamatan, kompetensi lintas kurikulum, standar kompetensi rumpun bahan kajian, standar komptensi mata pelajaran sampai dengan rumpusan kompetensi dasar atau hasil belajarnya. selain itu, KBK dicantumkan indikator penilaian atau indikator pencapaian hasil belajar siswa. Indikator tersebut membantu guru dalam merancang penilaian.
                          Dengan demikian, dalam KBK hanya dicantumkan outcome (hasil belajar yang berdampak) dan indikator penilaian. Apapun input yang akan digunakan guru dalam proses yang dilakukan oleh guru, yang terpenting adalah kurikulum telah menetapkan standar atau hasil belajar yang berdampak yang dituntun secara nasional. Karena itu, hendakya disusun silabus sebagai jembatan antara tuntutan kurikulum dan proses belajar mengajar (PBM).
         Adapun unsure-unsur penting yang dicantumkan dalam silabus :
                          Alat da bahan serta sumber belajar
                          Pengalaman atau kegiatan belajar
                          Penilian : alat penilian (jika perlu)       



PELAKSANAAN PENILAIAN KELAS

A.  Penilaian Eksternal dan Internal
Tujuan penilaian pada umumnya selaian sebagai usaha unutk memberikan gambaran tentang perkembangan hasil belajar siswa untuk memperbaiki proses pembalajaran yang harus dilakukan juga digunakan sebagai pengakuan terhadap kualitas pendidikan yang telah dicapai di suatu sekolah. Dan ditunjukan malalui sertifikasi. Dalam era globalisasi dan desentralisasi pendidikan diperlukan kebijakan baru yang dilakukan oleh pemerintah untuk memetapkan tingkat kualitas siwa pada masing-masing sekolah sesuai dengan kebutuhannya penilaian terhadap kompetensi siswa dapat dilakukan oleh pihak luar ( penilaian eksternal) baik yang bersifat internasional, nasinal maupun lokal dan oleh pihak sekolah sendiri. Sehubungan dengan hal itu, penilaian yang bertujuan unutk memberikan gamnbaran tentang perkembangan hasil belajar siswa dan perbaikan proses belajar mengajar dilakkuka olah sekolah sendiri ruang lingkup penilaian ini disebut penilaian internal.
      1.   Penilaian Eksternal
Penilaian eksternal dapat diterapkan sekolah untuk memperoleh pengakuan tentang  kualitas sekolah tersebut dan disetarakan dengan tingkat penilaian yang ditentukan lembaga penilian eksternal.
a. Penilaian ineternasional
    penilaian tingkat internasional dapat diterapkan sekolah untuk memperoleh pengakuan dari pihak tertentu yang memiliki akses internasional agar lulusan sekolah tersebut berhak mamasuki suatu jenjang sekolah atau perguruan tingngi di mancanegara.
b. penilaian nasional
    penilaian tingkat nasional dapat diterapkan sekolah untuk memperoleh pengakuan dan sertifikat di tingkat nasional pengakuan ini menjadikan semua siswa yag telah mempeoleh sertifikat pada jenjang pendidikan ternetu secara nasional berhak melanjutkan pendidikannya dan mengikuti seleksi masuk di sekolah manapun di Indonesia. Siwa yang memperolah sertifikat tingkat nasional bisa juga menggunakan sertifikat tersebut untuk keperluan yang berkaitan dengan jenjang pendidikan di tingkat nasional dan dunia kerja.
c. penilaian lokal
    penilaian setingkat lokal adalah penilaian yang diterapkan dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/ kota atau lembaga swasta yang ditunjuk oleh dewan pendidikan. Penilaian lokal dapat dilakukan secara terbatas pada sekolah-sekolah sampel, misalnya ganbaran kemampuan Fisika siswa SMP kelas II. Hasil penilaian lokal dapat digunakan untuk menentukan kebijakan peningkatan mutu pendidikan pad tingkat provinsi atau kabupaten/kota.

        2. Penilaian Internal
                        Penilaian internal adalah penilaian terhadap hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru atas nama sekolah untuk menilai kompetensi siswa pada tingkat tertentu. Penilaian dilakukan pada saat dan akhir pembelajaran.
             Keuntungan penilaian yang dilakukan pada saat proses dan akhir masing-masing kompetensi adalah penilaian yang dilakukan sesuai kompetensi yang dituju, dengan menggunkan berbagai alternatif cara penilaian, yaitu portofolio, produk, kerja, dan tes tertulis. Sedangkan penilaian kompetensi yang lebih menekankan pada hasil belajar melalui cara penilaian tertulis pilihan ganda sebaiknya dikurangai.

B. Persyaratan pelaksanaan penilaian Kelas    
             Dalam melaksanakan penilaian guru seyogyanya
     1. memadang penilaian dan kegiatan belajar mengajar secara terpadu
     2. mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilian sebagai cermin diri
     3. melakuka berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil balajar siswa.
     4. mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus siswa.
     5. mengembngkan dan menyediakan sistem pecatatan yang bervariasi dalam pengamatan keguiatan belajar siswa.
     6. menggunakan penilian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan tentang tingkat pencapaian siswa.
     Penilian kelas dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisa, produk, dan portofolio, unjuk kerja, dan tingkah laku. Agar penilaian objektif guru harus berupaya secar optimal untuk.
     1. memanafaatkan berbagai buku hasil kerja siswa dan sejumlah penilaian yang dilakukan dengan bebagai cara dan alat penilaian.
     2. membuat keputusan yang adil tentang penguasaan kemampuan siswa dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya) yang dikumpulkan.


C. Penilaian Kompetensi Dasar
     Dokumen Kurikulum Berbasis Kompetensi terdiri dari :
     1. Kerangka dasar.
     2. Kompetensi bahan kajian perjenjang (dinilai di jenjang apa saja oleh siapa)
     3. Kompetensi mata pelajaran per kelas (dinilai oleh guru dan pada akhir satua pendidikan oleh pihak eksternal)
            Penilaian kelas dilakukan terhadap hasil belajar dan kompetensi dasar sebagai mana tercantum dalam kurikulum setiap mata pelajaran. Hasil belajar meerupakan pernyataan minimal tentang suatu kemampuan, sedangkan kompetensi dasar merupakan pernyataan minimal tentang suatu kemampuan dasar setelah siswa menyelesaikan suatu hasil belajar tertentu. Daftar kompetensi dasar ini merupakan standar minimal suatu mata pelajaran dan merupakan bagian dari kompetensi tamatan jika seorang guru melakukan penilaian kompetensi dasar mata pelajaran. Guru tersebut sekaligus juga menilai kompetensi rumpun mata pelajaran, kompetensi lintas kurikulum. Dan kompetensi tamatan dari sudut pandang dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaranya.             
  

PENILAIAN (ASESMEN) BERKELANJUTAN

A.  Latar Belakang
            Akhir – akhir ini ada kecenderungan orang kembali mulai berpikir bahwa penilaian yang dilakukan pada siswa seharusnya dapat memberikan informasi yang utuh tentang  siswa. Kalau seorang siswa diktakan berhasildalam belajaranya, maka keberhasilan itu haruslah telah diukur dengan alat ukur yang sesuai dengan tujuan belajarnya atau kompetensi yang harus dicapainya. Dengan perkataan ini informasi yng diperolah dari asesmen telah dilakukan pada saat-saat yang tept selama dan setelah siswa belajar. Artinya pengukuran harus dilakukan di sepanjang proses belajar mengajar yang dijalani siswa. Prinsip ini yang disebut dengan asesmen bekelanjutan.
      Adapun beberapa cirri-ciri penilaian berkelanjutan adalah sebagai berikut :
      1. Penilaian dapat dilakukan beberapa kali sampai peserta didik mencapai tingkat ketuntasan yang ditetapakan.
2.   Materi penilaian dapat terdiri dari satu atau jumlah Kompetensi dasar
3.   Nilai akhir semester merupakan nilai komulatif dan keseluruha nilai peroleha, selama satu semester yang terkait.
      Didalam satu mata pelajaran teradapat beberapa standar kompetensi dan beberapa kompetensi dasar, maka sangat penting bagi guru untuk mengetahui apakah semua kompetensi dasar yang telah ditetapkan telah dapat dikuasai oleh siswa. Untuk itulah direncanakan penilaian berkelanjutan. Berkelanjutan berarti semua indicator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk mentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum ditagih, kemudian hasilnya dianlisis untuk mementukan kompetnsi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta utuk mengetahui kesulitan peserta didik. Untuk dugunakan berbagai teknik penilaian dan ujian.
      Sitem penilaian berkelanjutan memkankan pada tewakilnya kompetensi dasar yang telah ditetapakan dalam penilian. Artinya semua indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar dibuat soalnya dan diujikan. Hasil ujian ini kemudian dianalisis untuk memtukan undikator mana yang telah dikuasai dan mana yang belum dikuasai oleh siswa sehigga guru dapat menentukan langkah yang tepat sebagai tidak lanjut dari kegiatan penilaian melalui program remedial atau program pengayaan. 

B.  Prinsip-Prinsip
            Penilaian berkelanjutan pada dasarnya tidak hanya menilai apa yang diketahui siswa, namun juga menilai apa yang dapat dikerjakan oleh siswa. Penilaian itu mengutamakan penilaian kualitas hasil belajar siswa menggunakan pengetahuan dan proses yang telah mereka pelajri dn alami.
            Strategi-strategi peniliain yang digunakan didalam melakukan penilaian berkelanjutan yaitu sebagai berikut :
      1. Asesmen kinerja (performance Assesment) Asesman perbuatan
      2. observasi
      3. pergunaan pertanyaan
      4. portofolio
      5. evaluasi Diri oleh siswa
      6. tes buatan siswa
      7. Kuis
      8. Pekerjaan rumah

      1.   Asesmen Kinerja
                        Asesman kinerja atau asesmen perbuatan (unjuk kerja) dlakuka untuk menilai tugas-tugas yang dilakukan oleh siswa, sehingga guru dapat memiliki informasi yang lengkap tentang siswa. Tugas itu disebut tugas kinerja . penilaian kinerja harus mencakup hasil akhir dan proses untuk mecapai hasil itu. Degan hanya melihat hasil akhir seperti laporan atau kaya ilmiah, guru tudak mendapatjkan gambaran tentang seberapa banyak ide-ide asli yang berasal dari siswa yang dinilai.
Asesmen kinerja memiliki berbagai menfaat baik bagi siswa, guru,maupun orangtua, diantaranya dadalah sebagai berikut :
             1. penilaian kinerja dapat terpadu (menyatu) dengan program pembelajaran, sehinggga penilaian kinerja dapat memberikan dukungan terhadap pembelajaran.
             2.   penilaian kinerja membuat pembelajaran lebih relevan dengan dunia nyata. Hal ini dapat membuat siswa menyadari pentingnya bahan ajar yang dipelajari. Bahan ajar aka menjadi sesuatu yang dioperlukan siswa untuk mengatasi masalah disekitas siswa.
             3.   penilaian kinerja memberikan informasi yang lebih baik dan lengkap bagi guru mengenai pemahaman, kesulitan, dan kemajuan belajar siswa.

      2.    Pengamatan
                   Pengamatan adalah proses pengumpulan informasi menggunakan indera. Pengamtan yang ditujukan itu untuk mengases siswa,.
     
      3.   Penggunaan pertanyaan
                   Pertanyaan dapat diarahkan kepada siswa secara individual, kelompok kecil, kepad seluruh siswa. Jawaban siswa dapat digunakan untuk tujuan asesmen, membimbing pengajaran atau untuk mengidentifikasi kesalahan. Comtoh-contoh pertanyaan dapat berhubungan dengan pemecahan masalah, ketrampilan laborotorium. Penalaran dan hubungan.
      4.   Portofolio
                        Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan yang menunjukan perkembangan kemampuan siswa dari waktu ke waktu. Potofolio tidak sekedar file yang mengarsip pekerjaan siswa. Lembaran-lembaran tentang pekerjaan siswa yang dimasukan ke dalam portofolio harus memilki tingkat kebermaknaan yang tinggi dibandingkan dengan pekerjaan lain yang pernah dilakukan siswa.
                        Portofolio digunakan oleh guru selain sebagai asesman, juga dapat dipakai untuk dapat membantu siswa mereflesikan apa yang telah mereka pelajari.
             Ada tiga macam portofolio, yaitu :
             1.  Portofolio Perkembangan, adalah portofolio yang swengaja dikumpulkan untuk melihat perkembangan siswa dalam area tertentu. Misalnya perkembangan kemampuan siswa membuat laporan praktikum. Maka portofolio ini terdiri dari sejumlah laporan praktikum, siswa semenjak awal sampai akhir.
             2.   Portofolio Pamer, adalah hasil kerja terbaik siswa yang bertujuan untuk dipamerkan pada saat tertentu seperti misalnya saat sekolah melakukan pertemuan dengan orang tua, pamerna dan sebagainya.
             3. Portofolio Komperhensif, adalah portofolio keseluruhan dari hasil karya siswa yang didokumentasi menurut tujuan tertentu.
             Adapun keuntungan menggunakan portofolio sebagai asesmen adalah sebagai berikut :
             1. membatu memberikan gambaran yang lengkap tentang kemampuan ilmiah.
             2. Meliputi asesmen terhadap proses dan mencakup juga evaluasi diri.
             3. Melibatkan siswa dalam tugas-tugas autentik.
             4. Memotifasi siswa belajar sains
            5. Merupakan alat yang efektif untuk guru dan orang tua untuk mengkomunikasikan  apa yang dikerjakan siswa.  
     
      5.   Evaluasi Diri
                        Satu lagi yang memiliki keuntungan nyata adalah dengan menggunakan tugas-tugas asesmen kinerja dengan menberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat di dalam proses asesmen.
                        Metode asesmen dapat bekerja dengan efetif bilamana siswa tahu tujuan pengajaran dan kriteria untuk mengukur keberhasilan tujuan tersebut. Mengetahui tujuan dan kriteria keberhasilan aja membantu siswa untuk memantau kemajuannya.
     
      6.   Tes Buatan Siswa
                        Dalam melakukan asesme terhadap siswa, seorang guru juga dapat menggunakan tes-tes yang dikembangkan oleh siswa sendiri. Asesmen didasarakan pada asumsi bahwa seseorang yang menguasai suatu konsep tertentu akan mampu mengembangkan pertanyaan yang bermutu tentang konsep itu. Atas asumsi ini maka guru dapat mengakses pemahaman siswa tenetang pemahaman siswa tentang soal-soal tes yang dibuatnya.
      7.   Pertanyaan Liasan Di Kelas
                        Guru dapat memberikan pertanyaan lisan kepada siswa dengan menggunakan teknik bertanya yang baik untuk mengetahui pemahamannya terhadap apa yang diarjarkan. Timgkat berpikir yang terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman. Pertanyaan dapat diberikan di awal dan di akhir pelajaran.
      8.   Kuis
                        Waktu yang diperlukan relatif singkat kurang lebih (5-10 manit) dan bentuknya berupa isian singkat. Biasanaya kuis diberikan sebelum pelajaran baru dimulai namun bisa juga kuis diberikan di akhir pelajaran selesai
      9.   Pekerjaan Rumah
                        Seringkali tugas-tugas yang dilakukan oleh siswa di dalam suatu asesmen membuthkan waktu yang lama. Oleh karena itu guru dapat menyuruh siswa menggunakan waktu luang di rumah untuk mengerjakannya. Hasil kerja mereka merupakan sumber yang baik untuk penilaian.

C.  Kisi-Kisi
             Seorang guru perlu memahami kemampuan mana yang sudah dikuasai danmana yang belum dikuasai siswa. Untuk mempermudah hal ini, seorang guru duanjurkan memmbuat kisi-kisi system penilaian karena yang dikembangkan guru dapat menetuka materi, inikator, dan butir soal yang dapat mengukur kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
      Berikut ini adalah contoh kisi-kisi penilaian menurut kurikulum 2004.          
           
KISI-KISI PENILAIAN BERKELANJUTAN
           
            Kelas :……………..                                       Smester :…………………
            Standart Kompetensi :………………………………………………….
           
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Penglaman Belajar
Indikator
Jenis tagihan
Bentuk soal
Contoh soal



























PENDEKATAN ACUANPENILAIAN DALAM MENILAI PROSES HASIL BALAJAR

A. Pedekatan acuan penilaian
            Dalam menilai hasil prose belajar digunakan dua pendekartan acuan penilaian yaitu :
1. penilaian acuan norma
2. penilaian acuan patokan
            Pendekatan acuan penilaian yaitu membandingkan hasil pengukuran seorang siswa dengan hasil pengukuran yang diperoleh orang lain dalam kelompoknya dinamakan penilaian acuan norma atau disingkat lagi PAN. Sedangkan pendekatan penilian yang membandingkan hasil pengukuran seorang dengan patokan “ batas lulus” yang telh ditetapkan dinamakan penilaian acuan patokan atau PAP.
1.   Pendekatan Acuan Norma
            PAN ialah pwenilaian yang membandingkan hasil belajar siswa tehadap hasil belajar  kelompoknya:
      Contoh : hasil penilaian peta yang dibuat oleh seorang siswa dibandingkan dengan prestasi membuat peta sekelompok siswa, tanpa memperhatikan criteria/ kompetensi membuat peta.
      Kegunaan pendekata Acuan norma (PAN)
      a. Mementukan rengking prestasi siswa dalam 1 kelas
      b. Mengelompokan siswa dalam satu kelas berdasarkan prestasi belajar
      c. Menentukan/ menyeleksi siswa yang mewakili lomba antar sekolah.
2.   Pendekatan Acuan Patokan
            Pendekatan acuan patokan pada dasaranya yaitu penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap satu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian ini menunjukan bahwa sebelum usaha penilaian dilakukan terlebih dahulu harus ditetapkan patokan yang akan dipakai.
      Keguanaan pendekata Acuan Patokan
      a. mementukan sejauh mana siswa sudah mencapai target/kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
      b.   mweperkirakan mutu suatu sekolah berdasarkan standar mutu nasional yang tergamabar dalam daftar kompetensi yang tercantum dalm kurikulum.    
LINGKUP PENILAIAN( Ahli V)

Penilaian merupakan imu praktis yang bersifat multi disiplin. Karenanya kaitan dan dukungan ilmu pengetahuan lainnya sangat penting untuk dipahami oleh para ahli.

RUANG LINGKUP PENILAIAN

Secara umum, ruang lingkup dari penilaian dalam bidang pendidikan mencakup tiga komponen utama yaitu :
            1. Penilaian mengenai program pengajaran,
            2. penilaian terhadap isi program pengajaran, dan
            3. Penilaian mengenai hasil belajar ( hasil pengajaran)
1. Penilaian terhadap program pengajaran, akan mencakup tiga hal, yaitu :
    a. Penilaian terhadap tujuan pengajaran.
    b) Penialaian terhadap isi program pengajaran, dan
    c) penilaian terhadap strategi belajar mengajar.

2. Penilaian mengenai proses pelaksanaan pengajaran akan mencakup :
    a)   Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung, dengan garis-garis  besar program pengajaran yang telah ditentukan,
    b)   Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran,
    c)   Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran,
    d)   Minat atau perhatian siswa didalam mengikuti pelajaran,
    e)   Keaktifan atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung,
    f)   Peranan bimbingan dan penyuluhan tehadap siswa yang memerlukannya,
        g)   Komunikasi dua arah antara guru dan murid selama proses pembelajaran berlangsung
        h)   Pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa
         i)   Pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori-teori yang  diperoleh di dalam kelas, dan
         j) Upaya penghilangan dampak negative yang timbul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan di sekolah.
     3. penilaian mengenai hasil belajar peserta didik mencakup :
         a) Penilaian mengenai tingkat penguasaan peserta didik tehadap tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pengjaran yag bersifat terbatas.
         b) penilaian mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan umum pengajaran.

                                    LINGKUP KEMAMPUAN MANUSIA
                                   
         Selama ini kita kita hanya menggunakan satu konsep dasar dari kecerdasan dan kita juga beranggapan bahwa kecerdasan itu dapat diukur secara objektif dan dapat dinyatakan dalam satu angka atau nilai “ IQ’


DOMAIN AFEKTIF, PSIKOMOTOR DAN KOGNITIF MENURUT BLOOM, ANDERSON DAN KRATHWOL

         Domain kognitif menurut BLOOM terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terandah sampai dengan jenjang yang paling tinggi, antara lain sebagai berikut :
        
         1. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahaun ini berjaiatan dengan fakta, peristiwa dan pengertian, kaidah, teori, prisip atau metode.
         2. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.
         3. penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menhadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya menggunakan prinsip.
         4. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehinngga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
         5. sintesis, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu, misalnya kemampuan menilai hasil karangan.

Domain Afektif menurut KRATHWOHL DAN BLOOM terdiri dari 5 jenis
 perilaku sebagai berikut :
1. Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut.
2. Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
3. Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai dan mengakui, dan mementukan sikap.
4. Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu system nilai sebagai suatu pedoman dan pengangan hidup.
5. Pembentukan pola hidup, yng mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.


DOMAIN  PSIKOMOTOR

            Adalah Domain yang berkaitan dengan kemampuan (skill) atau kemampuan bertindak seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar Psikomotor merupakan suatu ketrampilan yang dapat dilakukan oleh seseorang dengan melibatkan koordinasi antara indera dan otot. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif.
            Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi hasil mbelajar psikomotor apabila peserta didik tekah menunjukan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang tekandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif.    


        
ALAT PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

A.  pengertian alat penilian proses dan hasil belajar
      Alat penilian proses hasil belajar adalah suatucara yang digunakan utuk memperoleh informasi (hasil belajar siswa).

B. Jenis-Jenis Alat penilaian
Secar umum alat penilaiandapat digolongkan dalam dua macam yaitu :
Tes
Non tes

Pengertian tes
Tes merupakan suatu alat pengumpulan informasi , tes ini lebih resmi kerena penuh dengan batasan-batasan.

Penggolongan tes
Dari segi kegunaannya menilai kemajuan siswa dalam hal pencapaian hal yang dipelajari, tes dapat digolingkan dalam 2 macam yaitu :
1. Tes Subjektis atau tes essay
     Tes essay adalah tes yang jawabannya berupa uraian dalam kalimat yang relatie panjang atau berupa karangan.
     Ada dua macam tes essay yaitu
·         Extented response (jawaban luas)
·         Restricted response (jawaban terbatas)
Kelebihan tes essay
·         relatif mudah dan cepat membuatnya
·         dapat membuat belajar kebuh giat dan sungguh-sugguh
·         memberika kesempatan pada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri.
Kelemahan tes essay
1. Sulit untuk dinilai
2. Dibutuhkan waktu yang cukup banyak untuk koreksi dan tidak dapat diwakilkan pada oaring lain.

2. Tes Objektif   
      Tes Objektif adalah tes yang dalam pemerikasaannya dapat dilakukan secara objektif.
 Kebaikan tes objektif
1. lebih mudah dan cepat cara memeriksa karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi.
  2. Pemeriksaaanya dapat diserahkan kepada orang lain,
  3. dalam pemeriksaan, tidak ada unsure subjektif yang mempengaruhi.
  Kelebihan Tes Objektif
  1. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit dari pada tes essay karena soalnya banyak dan harus diteliti.
  2.  bayak kesempatan untuk main untung-untungan.
  3.  memberi peluang untuik menembak.
  Berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukuran perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik, tes dapat digolongkan atas 6 macam :
  1. Tes Seleksi
   2. Tes Awal (pre-test)
   3. Tes Akhir(post-test)
   4. Tes Diagnonis
   5. Tes Formatif
   6. Tes Sumatif

   Bersarkan aspek psikis yg ingin mengungkap, tes dapat digolongkan menjadi 5 macam yaitu :
   1. Tes Iteligensi
   2. Tes Kemampuan
   3. Tes Sikap
   4. Tes Kepribadian
   5. Tes Hasil Belajar
   Dari segi banyaknya orang mengikuit tes, tes dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:
   1. Tes Individual
   2. Tes Kelompok

   Dari segi waktu yang disediakan bagi testee untuk menyelesaika tes, tes dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
   1. Power Test
   2. Speed Test

   Penggolongan non tes
   Yang termasuk dlam penilaian non tes yaitu :
   1. Pengamtan (Observasi)
          Pengamatan/Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti